Sabtu, 02 Maret 2013

Mikrobia Rumen untuk Fermentasi


Sumber protein untuk ternak ruminansia adalah protein mikrobia rumen. Mikrobia rumen sangat dibutuhkan peranannya untuk memecah komponen serat kasar pakan sehingga mudah dimanfaatkan oleh induk semangnya. Jumlah dan aktifitas sangat tergantunng pada ketersediaan nutrien, pH rumen, produksi saliva dan tingkat penyerapan produk fermentasi. Adanya mikrobia menyebabkan ruminanasia dapat menggunakan NPN termasuk urea (Hartadiet al., 1990).

Rumen adalah kantung penampungan perrtama bahan pakan setelah dikunyah dan ditelen. Cairan rumen merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri dan protozoa secara anaerobik. Salah satu bakteri yang penting di dalam rumen adalah bakteri selulolitik yang menyebabkan ternak ruminansia hidup dengan hijauan berkualitas rendah (Curch, 1988).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikrobia antara lain: temperatur, substrat, pH, inhibitor, dari produk yang dihasilkan, kelembaban, dan ketersediaan nutrien. Protein yang ada di dalam rumen merupakan protein murni dan pritein mikrobia yang akan didegradasi dalam bentuk amonia. Amonium yang terbentuk di dalam rumen digunakan untuk membentuk proyein tubuh mikrobia (Page dan Soendoro, 1981).


Daftar Pustaka

Curch, DC. 1988. The Rminant Digestive Pysiologi and Nutrition, By Prentice Hall. Adlivision of Simon and Scucter Englowood Ctifts. New Jersey.

Hartadi, Hari, Soedomo Reksohadi Prodjo dan Allen D Tillman. 1990. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. University Press. Cetakan ke-2.

Page, S.D dan Soendoro. 1981. Prisip-prinsip Biokimia. Penerbit Erlangga. Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar